Darmin: Mari Bersama Benahi Urusan Pangan
By Admin
nusakini.com--Pangan menjadi keresahan pertama dan paling mendasar bagi masyarakat. Pangan juga merupakan pondasi dari stabilitas. Untuk itu, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah harus mencermati dan memperbaiki persoalan irigasi, pupuk, pasar dan hal-hal terkait pangan lainnya.
“Saya ingin meminta perhatian para Gubernur bahwa pangan itu penting. Sumber keresahan pertama yang paling dasar adalah pangan. Pangan juga pondasi stabilitas. Maka, banyak hal tentang pangan yang harus kita benahi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi dan Dialog Terbuka bersama Gubernur Seluruh Indonesia di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta (24/11).
Menko Darmin juga berpesan agar Pemerintah Daerah mulai memetakan kondisi pangan daerah masing-masing, apakah surplus atau defisit. “Namun, tidak berarti daerah Anda harus surplus beras karena tidak semua daerah cocok untuk surplus hasil pangan. Boleh saja daerah lain yang surplus. Tapi Anda bisa menghasilkan sesuatu, sehingga rakyat Anda bisa membeli beras dari daerah lain,” tambahnya.
Hadir pula dalam acara ini antara lain Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Panglima Tentara Nasional Indonesia Gatot Nurmantyo, dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Tito Karnavian.
Dengan mengangkat tema “Pengendalian stabilitas ekonomi di daerah dalam menghadapi dinamika politik dalam negeri”, secara keseluruhan Menko Perekonomian membahas kondisi ekonomi makro saat ini, kondisi perekonomian daerah, kebijakan ekonomi dan kebijakan sektoral terkait, dan arah kebijakan perekonomian ke depan.
Di awal paparannya, ia menjelaskan dalam situasi ekonomi dunia yang melambat, salah satu cara yang dipilih pemerintah untuk menggerakkan ekonomi Indonesia adalah dengan membangun infrastruktur. Kedua, dengan mempermudah perijinan melalui penerbitan Paket Kebijakan Ekonomi.
“Dua hal tersebut kita jadikan pilar untuk mendorong munculnya pertumbuhan. Pada kuartal terakhir 2015, pertumbuhan mulai meningkat dibanding kuartal-kuartal sebelumnya,” kata Darmin.
Namun lanjutnya, pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan dua modal tersebut. Ketiga, pemerintah akan mempertajam kebijakan sektoral. “Kita harus berani memilih industri apa saja yang mau kita jagokan dan itu juga berlaku di pemerintahan daerah,” tutur Darmin.
Sedangkan yang keempat adalah dengan adanya pelatihan dan pendidikan vokasional. “Kita sedang menggodok untuk nanti diresmikan tahun depan yaitu pelatihan dan pendidikan vokasional. Kita perlu merombak kembali dan melahirkan jaringan baru di dalam pendidikan kita. Para pemuda kita perlu ada pelatihan yang lebih spesifik untuk membantu dia mencari kerja,” tambahnya. (p/ab)